Pertimbangan Desain Evakuasi Vertikal Tsunami (1)

Melanjutkan pembahasan Dasar Pertimbangan Perlunya Evakuasi Vertikal Tsunami di Indonesia sebelumnya

Dalam menentukan desain evakuasi vertikal (VE) untuk tsunami perlu diperhatikan lokasi bangunan vertikal yang akan digunakan sebagai tempat perlindungan ketika terjadi tsunami.

Lokasi bangunan vertikal harus mudah dijangkau oleh semua orang yang dirancang masuk kesana. Waktu yang diperlukan untuk memasuki tempat evakuasi vertikal harus kurang dari waktu yang tersedia, yaitu waktu antara tsunami warning dengan datangnya tsunami.

Dalam merancang bangunan evakuasi vertikal (VE) untuk tsunami perlu mempertimbangkan travel time (waktu antara peringatan tsunami hingga tsunami datang) dan ketinggian genangan (inundation)tsunami. Disamping itu jalur untuk menuju bangunan evakuasi vertikal harus dapat diakses dengan mudah serta memiliki penanda yang jelas.

Pada bagian pertama (1) kali ini akan membahas pertimbangan peringatan tsunami, travel time, jarak spasi bangunan VE, pertimbangan jalan masuk dan sirkulasi vertikal VE.

1. Pertimbangan Peringatan, Travel Time dan Spacing VE
  • Perlunya pertimbangan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tempat evakuasi

  • Untuk menentukan jarak maksimum struktur evakuasi vertikal tsunami parameter kritis nya adalah waktu peringatan dan kecepatan evakuasi dari masyarakat sekitar. Parameter penting lainnya adalah jarak maksimum, ukuran bangunan dan populasi.

    Kemampuan berjalan orang sehat rata- rata adalah 4 mph, tetapi realitanya sangat tergantung dari usia, kesehatan dan kondisi fisiknya (cacat atau tidak). Dalam kondisi lemah, rata- rata kemampuan berjalan diasumsikan 2 mph.

    Dengan asumsi rata-rata kemampuan berjalan 2 mph, maka bila waktu peringatan tsunami 30 menit atau 0,5 jam, jarak maksimum bangunan evakuasi vertikal adalah = 0.5mph X 2jam = 1 mil. Dengan demikian jarak maksimun antar bangunan VE kira- kira = 2 X 1 mil = 2 mil. Semakin kecil warning time, maka akan semakin kecil pula jarak antar bangunan. Dengan hitungan seperti diatas dapat dibuat tabel Maximum Spacing of Vertical Evacuation Structures Based on Travel Time :


  • Setelah jarak maksimum ditentukan, ukuran harus diperhatikan. Jumlah populasi menjadi parameter penting Pertimbangan Ukuran memerlukan penyesuaian dalam jumlah dan jarak struktur evakuasi vertikal

2. Pertimbangan Jalan Masuk dan Sirkulasi Vertikal Bangunan VE
  • Bangunan VE harus dapat dijangkau penduduk, dan cukup waktu untuk menuju bangunan VE dan memasukinya hingga berada di area yang aman, dengan ketinggian diatas inundat ion lev el tsunami

  • Evakuasi vertikal harus memiliki jalan masuk yang baik sehingga orang akan memiliki waktu yang cukup tidak hanya untuk mencapai struktur, tetapi untuk masuk dan bergerak di dalam struktur.

  • Perlu diperhitungkan juga kemungkinan meningkatnya waktu tempuh yang diakibatkan adanya hambatan yang terjadi sepanjang jalan menuju struktur evakuasi vertikal. Perlu dihilangkan hambatan-hambatan yang ada di sepanjang rute perjalanan atau jalan masuk struktur. misalnya saja akibat struktur yang kurang baik atau elemen arsitektur yang runtuh dan menghalangi jalan masuk atau adanya pertemuan kepentingan dengan fungsi lain dari bangunan selain sebagai area perlindungan.

  • Perlu diperhatikan juga metode sirkulasi vertikal. Tangga atau elevator tidak cocok untuk yang memiliki mobilitas rendah. Ramps (jalur landai) lebih efektif untuk populasi banyak manusia yang ingin naik menuju areal perlindungan. perkiraan waktu tempuh akan sangat ditentukan pula oleh metode sirkulasi vertikal tersebut.

  • Penduduk yang cacat perlu diperhatikan juga sehingga membutuhkan ruang gerak bersama kursi roda dan orang lain yang mendorong.

  • Saat menentukan lokasi VE, perlu dipertimbangkan pula kebiasaan dan perilaku penduduk. Biasanya penduduk yang tinggal di daerah pantai sudah dididik untuk pergi menuju daerah tinggi jika mendengar peringatan tsunami, dan segera meninggalkan pantai. Oleh karena itu, bangunan VE sebaiknya diletakkan di sisi yang menjauhi pantai dan memanfaatkan kondisi topografi yang ada, sehingga memiliki daya tarik terhadap penduduk yang direncanakan menggunakan VE sebagai tempat berlindung.
Bersambung ke Pertimbangan Desain Evakuasi Vertikal Tsunami (2)


Referensi : FEMAp646

0 comments:

Post a Comment